Kata Mentor: Dalam Hidup Ini Baik dan Buruk Itu Tidak Penting
“Kamu tahu nggak kenapa di hidup ini baik buruk itu nggak penting?” Tanya mentor saya.
Saat itu saya agak bingung, karena yang saya tahu, justru dalam hidup kita harus tahu yang mana baik dan yang mana buruk. Supaya kita gak tersesat di jalan yang nggak baik.
Ada tiga orang di dalam ruangan tersebut, semuanya mencoba menjawab sambil menerka apa yang ada di isi kepala mentor saya ini. Saya menjawab, “Karena yang kita perlu tahu itu benar atau salah bukan baik atau buruknya” Jawaban bodoh memang, tapi hanya itu yang ada dipikiran saya.
Tentu saja, mentor saya menjawab “Ya sama aja itu, baik buruk, benar salah, selama hidup kita hanya perlu tahu itu, tapi menurut saya, sekarang sudah bukan itu lagi yang perlu kita perhatikan, tahu jawabannya apa?” Semakin bingung.
Beliau menjawab, “Yang penting kalian tahu konsekuensinya” Ahh benar juga. Terkadang saya selalu bertanya-tanya, beliau ini sudah melewati apa saja ya dalam hidupnya, sampai selalu bisa memberikan jawaban-jawaban yang sangat bijak.
Jawaban itu membuat saya sadar, rupanya selama ini kita belum benar-benar memaknai apa yang terjadi di kehidupan ini. Kita belum benar-benar paham apa yang harus kita lakukan selama hidup di dunia ini.
Wejangan mentor saya pada malam itu membuat pikiran saya terbuka. Beliau menambahkan, “Yang terpenting dalam hidup kalian, kalian tahu konsekuensi dari apa yang kalian lakukan. Kalian bisa memahami apa yang sedang terjadi dan tahu bagaimaan meresponnya” Sebuah kata kunci baru yang membantu saya dalam menjalani kehidupan.
Kalian pasti sudah tahu apa yang buruk dan apa yang baik. Yang terpenting lagi kalian harus tahu apa konsekuensi dari pilihan kalian. Jika kalian memilih untuk berlaku buruk, harus siap dan tahu konsekuensinya.
Beliau memberi contoh “Jika kalian butuh uang, lalu kalian mencuri, kalian tahu itu tindakan buruk, kalian harus siap kalau kalian akan ditangkap. Bukan malah membangun tembok tinggi atau yang bisa kita bilang ‘sikap defensif’ kalian harus siap meresponnya”
Saya menyimpulkan bahwa, kita tetap perlu memahami mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk, tapi yang paling penting bagaimana konsekuensinya.
Kadang-kadang kita terlalu sering mencari pembenaran.
Sebagai contoh lain, para koruptor di luar sana, yang sudah mengambil uang miliaran rupiah dari hak rakyat, tapi masih bisa-bisanya tidak mengaku bersalah. Jika kita sudah memahami konsekuensi dari semua tindakan kita, sudah tahu salah, ya harus siap dengan konsekuensinya dong tanpa harus defensif.
Hidup itu berat, tinggal bagaimana kita bisa mencari rumus kehidupan kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar